Pacaran jarak jauh itu bisa menyenangkan atau membuat kita menderita
bahkan sampai ketingkat membosankan tergantung dari segi mana kita
memandang dan menjalaninya.
Kalau menurut teman-teman hal itu menyenangkan, saya bisa
mengkategorikan kalian sebagai sosok pemuda tampan sang Petualang Cinta
(Kasarnya Buaya Darat). "Pacaran jarak jauh itu menyenangkan karena saya
bebas mencari wanita lain yang lebih waw, bebas memberikan senyuman
kepada siapa saja yang tertangkap oleh mata binalku ini, Dan yang
paling utama yaitu saya bisa membagikan cinta dan kasih sayangku kepada
semua wanita yang membutuhkan!!", salah satu jawaban andalan sang
Petualang cinta.
Oke..Setelah kita ngalor ngidul seharian suntuk,kita langsung saja bahas Tips Menjaga Hubungan Pacaran Jarak Jauh.
Tips ini sudah mendapatkan izin dari DEPKES dan terbukti tidak
mengandung Melamin. Tipsnya sudah mau dibagikan sekarang atau kita mau
jalan-jalan dulu nengok Informasi Busby Seo Test dan Peserta Busby seo test dari Indonesia?? Ga usah?? Kalo begitu kita langsung aja, dah siap?? Pegangan yaaa.. Dan tipsnya adalah:
1. Menjaga Komunikasi
Ini
adalah salah satu bagian paling vital ditubuh wanita eh maksudnya dalam
hubungan pacaran baik itu jarak dekat maupun jarak jauh tetap Rp2000.
Komunikasi yang tidak lancar akan menjadi batu sandungan dalam suatu
hubungan pacaran jarak jauh. Sesekali kirimkan dia Sms Cinta yang
"Menggigit", tapi jangan terlalu sering karena Do'i mungkin akan merasa
bosan bahkan malah balik "menggigit "anda."Tapi Chik..Pulsaku ga cukup buat ngirim Sms Cinta, Soalnya pacarku di Amrik!!", Makanya baca cara Sms Gratis Lewat Internet atau Sms Gratis Facebook dan Friendster . Beruntunglah kalian wahai pemuda yang hidup di jaman sekarang, karena semuanya lebih dimudahkan!! Selain berkomunikasi lewat Handphone
,
ada baiknya juga menggunakan teknologi tahun satu yaitu Kantor Pos.
Kirimkan Do'i surat cinta yang adalah tulisan tangan anda sendiri,
berikan tanda tangan atau Gincu. Walaupun agak Ndeso tapi entah kenapa
surat kadang lebih menyentuh hati. Makanya jangan heran kalau anda biasa
mendengar di media elektronik tentang surat putusan perceraian bukan
Email Putusan Perceraian atau Sms Putusan Perceraian .
2. Percaya dan Kepercayaan
Tumbuhkan
rasa percaya antara kalian. Saling percaya adalah modal utama untuk
membangun hubungan pacaran jarak jauh. Jika sudah ada rasa saling
percaya diantara kalian, saya yakin walaupun pasangan anda tinggal
dibulan sedangkan anda di bumi, semuanya akan baik2 saja.
3. Jadwal Pertemuan
Aturlah
jadwal pertemuan anda dengan sang Kekasih tercinta. Lebih bagus lagi
jika anda melakukan SiDak (Inspensi Mendadak), sehingga ada efek kejutan
atau Suprianto eh surprise, tapi perhatikan dan cari informasi tentang
rutinitas dan jadwal kerja do'i. Jangan sampai anda berkunjung ke
kotanya sementara dia juga lagi keluar kota (Mungkin Mengunjungi yang
Lain).
4. Hindari Rasa Bosan terhadap Pasangan
Dalam Hubungan
Pacaran Jarak Jauh, Rasa bosan adalah salah satu penyebab hancurnya
suatu hubungan. Jika anda mulai merasa bosan, Coba pandangi fotonya
(yang udah dicetak, bukan klise foto) lagi dan bayangkan masa-masa indah
bersama do'i. Jangan bayangkan yang jorok-jorok plisss!! Berpikirlah
seribu enam ratus delapn puluh tiga kali jika anda mau mengatakan saya
bosan kepadanya. Seperti kata teman saya itu hanyalah perasaan yang
muncul sesaat. Benarkah demikian?? Yang bisa jawab angkat tangan, karena ini adalah pertanyaan rebutan.
5. Pikirkan matang-matang Mau dibawa kemana Hubungan ini
Tidak
semua orang bisa menjalani hubungan jarak jauh dengan baik. Perlu
banyak kesabaran dan usaha untuk melewati itu semua. Coba pertimbangkan
positif dan negatif hubungan yang tengah dijalani. Apakah anda dan
pasangan bahagia? Apakah anda lebih sering bertengkar daripada
bermesraan? Apakah hubungan berubah menjadi buruk setelah kekasih pindah
ke kota lain? Dan berbagai hal lainnya.Jika setelah ditimbang ternyata
hal buruk lebih unggul, tak ada salahnya anda berpikir dua kali empat
sama dengan delapan untuk melanjutkan hubungan jarak jauh.
Jangan tergesa-gesa mengakhiri hubungan, bicarakan dulu baik-baik
dengan Do'i. Beri alasan dan argumen yang tepat. Pada akhirnya, akan
sangat baik jika anda dan pasangan bisa menemukan jalan keluar. Siapa
tahu adanya perubahan malah akan membuat lebih mesra. Tapi jika tidak,
kenyataan pahit memang harus ditempuh. Lagian siapa yang mau
terus-terusan sedih dan menderita karena cinta.
Nah sudah pada mengerti semua?? "Sudah Pak Guruuuu!!",
kalo memang jodoh ga bakalan kemana-mana. Jadi jangan takut y anak-anak
karena hubungan jarak jauh itu tenyata bisa kita siasati dengan
tips-tips diatas. Kalo anda mempunyai tips-tips yang lain, tolong
dibagikan agar teman-teman yang lain bisa belajar dan mendapat sedikit
masukan.
Sabtu, 31 Desember 2011
AL-QAMAH DIBAKAR RASUL(krn sejak menikah selalu menyakiti hati ibu kandungnya)
Bismillahi Rahmani Rahiim..
Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW
mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak
juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap
perempuan itu.
Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa
iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk
menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan
koma. Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya,
anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba,
mulut itu tidak mau membuka sedikitpun.
Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah.
"Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi.
"Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya.
"Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.
Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah :
"Masihkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.
"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta," jawab isterinya.
"Di mana dia sekarang?"
"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."
DIBAKAR SAJA
-----------------
Tanpa banyak bicara , Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah.
"Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah.
"Tetapi dia sedang dalan keadaan sekarat, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu ?" tanya Nabi.
"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.
"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," bujuk Nabi.
"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu
menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.
"Jika kau
tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat
syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.
"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu.
Merasa bujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah
lalu mencari kiat lain. Kepada sahabat Bilal Nabi berkata : "Hai bilal,
kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.
"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal keheranan.
"Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, dari pada dia hidup tersiksa
seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik
karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah.
Mendengar
perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh
membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup. Ia menghadap
Rasulullah sambil meratap, "Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku,"
ratapnya.
Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan
hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu
mendatangi Al-Qamah dan menuntunnya membaca talkin. Berbeda dengan
sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat dzikir
membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi. Jiwanya tenang karena
dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan
nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Ia
meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.
" Surga ada di bawah telapak kaki Ibu "
semoga bermanfaat,,aamiin
Jumat, 30 Desember 2011
Malang Bojonegoro Slideshow Slideshow
Malang Bojonegoro Slideshow Slideshow: TripAdvisor™ TripWow ★ Malang Bojonegoro Slideshow Slideshow ★ untuk Balikpapan, Malang and Banjarmasin. Slideshow perjalanan gratis yang menakjubkan di TripAdvisor
Kamis, 29 Desember 2011
KISAH SEPERTIGA MALAM
Sabda Rasulullah saw :
“Tuhan kita Yang Maha Luhur dan Maha Agung turun setiap malam kepada langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, seraya menyeru : Adakah yang menyeru Ku maka Aku akan menjawab untuknya, adakah yang memohon pada Ku maka Aku akan memberinya, adakah yang beristighfar pada Ku maka akan Kuampuni untuknya” (Shahih Bukhari)
... sampailah kita kepada Hadits Qudsi, dimana Sang Nabi Saw bersabda menceritakan firman Allah riwayat Shahih Bukhari “Yanzilu Rabbuna tabaaraka wa ta’ala fi tsulutsullailil akhir…” (Allah itu turun ke langit yang paling dekat dengan bumi pada sepertiga malam terakhir).
Maksudnya bukan secara makna yang dhohir Allah itu ke langit yang terdekat dg bumi, karena justru hadits ini merupakan satu dalil yang menjawab orang yang mengatakan bahwa Allah Swt itu ada di satu tempat atau ada di Arsy. Karena apa? kalau Allah itu sepertiga malam turun ke langit yang paling dekat dengan bumi, kita mengetahui bahwa sepertiga malam terakhir itu tidak pergi dari bumi tapi terus kearah Barat. Disini sebentar lagi masuk waktu sepertiga malam terakhir misalnya, Lalu sepertiga malam terakhir itu akan terus bergulir ke Barat, berarti Allah terus berada di langit yang paling dekat dengan bumi. Tentunya rancu pemahaman mereka.
Yang dimaksud adalah Allah itu senang semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat kepada hamba hamba Nya disaat sepertiga malam terakhir semakin dekat Kasih Sayang Allah. Allah itu dekat tanpa sentuhan dan jauh tanpa jarak. Berbeda dengan makhluk, kalau dekat mesti ada sentuhan dan kalau jauh mesti ada jarak. “Allah laysa kamitslihi syai’un” (QS Assyura 11) (Allah tidak sama dengan segala sesuatu).
Allah Swt turun mendekat kepada hamba Nya di sepertiga malam terakhir maksudnya Allah membukakan kesempatan terbesar bagi hamba hamba Nya di sepertiga malam terakhir.
Sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih dinihari.., kalau malam dibagi 3, sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih, sampai sebelum adzan subuh itu sepertiga malam terakhir, waktu terbaik untuk berdoa dan bertahajjud.
Disaat saat itu kebanyakan para kekasih lupa dengan kekasihnya. Allah menanti para kekasih Nya. Sang Maha Raja langit dan bumi Yang Maha Berkasih Sayang menanti hamba hamba yang merindukan Nya, yang mau memisahkan ranjangnya dan tidurnya demi sujudnya Kehadirat Allah Yang Maha Abadi. Mengorbankan waktu istirahatnya beberapa menit untuk menjadikan bukti cinta dan rindunya kepada Allah
“Tuhan kita Yang Maha Luhur dan Maha Agung turun setiap malam kepada langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, seraya menyeru : Adakah yang menyeru Ku maka Aku akan menjawab untuknya, adakah yang memohon pada Ku maka Aku akan memberinya, adakah yang beristighfar pada Ku maka akan Kuampuni untuknya” (Shahih Bukhari)
... sampailah kita kepada Hadits Qudsi, dimana Sang Nabi Saw bersabda menceritakan firman Allah riwayat Shahih Bukhari “Yanzilu Rabbuna tabaaraka wa ta’ala fi tsulutsullailil akhir…” (Allah itu turun ke langit yang paling dekat dengan bumi pada sepertiga malam terakhir).
Maksudnya bukan secara makna yang dhohir Allah itu ke langit yang terdekat dg bumi, karena justru hadits ini merupakan satu dalil yang menjawab orang yang mengatakan bahwa Allah Swt itu ada di satu tempat atau ada di Arsy. Karena apa? kalau Allah itu sepertiga malam turun ke langit yang paling dekat dengan bumi, kita mengetahui bahwa sepertiga malam terakhir itu tidak pergi dari bumi tapi terus kearah Barat. Disini sebentar lagi masuk waktu sepertiga malam terakhir misalnya, Lalu sepertiga malam terakhir itu akan terus bergulir ke Barat, berarti Allah terus berada di langit yang paling dekat dengan bumi. Tentunya rancu pemahaman mereka.
Yang dimaksud adalah Allah itu senang semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat kepada hamba hamba Nya disaat sepertiga malam terakhir semakin dekat Kasih Sayang Allah. Allah itu dekat tanpa sentuhan dan jauh tanpa jarak. Berbeda dengan makhluk, kalau dekat mesti ada sentuhan dan kalau jauh mesti ada jarak. “Allah laysa kamitslihi syai’un” (QS Assyura 11) (Allah tidak sama dengan segala sesuatu).
Allah Swt turun mendekat kepada hamba Nya di sepertiga malam terakhir maksudnya Allah membukakan kesempatan terbesar bagi hamba hamba Nya di sepertiga malam terakhir.
Sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih dinihari.., kalau malam dibagi 3, sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih, sampai sebelum adzan subuh itu sepertiga malam terakhir, waktu terbaik untuk berdoa dan bertahajjud.
Disaat saat itu kebanyakan para kekasih lupa dengan kekasihnya. Allah menanti para kekasih Nya. Sang Maha Raja langit dan bumi Yang Maha Berkasih Sayang menanti hamba hamba yang merindukan Nya, yang mau memisahkan ranjangnya dan tidurnya demi sujudnya Kehadirat Allah Yang Maha Abadi. Mengorbankan waktu istirahatnya beberapa menit untuk menjadikan bukti cinta dan rindunya kepada Allah
SIAPAKAH ORANG YANG BERILMU
Berhati-hatilah kamu terhadap orang yang mulia jika kamu menghinanya, dan terhadap si pencela jika kamu memuliakannya.
Waspadalah terhadap orang yang berakal jika kamu menyulitkannya, juga terhadap orang yang dungu jika kamu bergurau dengannya.
Berhati-hatilah kamu terhadap orang yang jahat jika kamu bergaul dengannya, dan bukanlah termasuk akhlak yang baik menjawab orang yang tidak menanyaimu, atau kamu bertanya pada orang yang tidak dapat menjawab, atau kamu berbicara dengan orang yang tidak mau diam untuk memperhatikan ucapanmu.
Sesungguhnya orang-orang salafus sholih yang terdahulu berhenti di atas dasar ilmu, dengan bashirah yang tajam menembus mereka, menahan dirinya, dan mereka lebih mampu dalam membahas sesuatu jika mereka ingin membahasnya.
Dan sungguh orang yang datang belakangan lebih banyak terfitnah dalam perkara ini. Mereka menyangka bahwa orang yang banyak ucapannya, debatnya ataupun bantahannya dalam masalah agama adalah orang yang paling berilmu dibanding orang yang tidak seperti itu, padahal itu sesungguhnya merupakan kebodohan yang nyata. Cobalah perhatikan para pembesar shahabat dan ulama mereka, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ali bin Abu Thalib, Mu'adz bin Jabal, Abdulah bin Mas'ud, dan Zaid bin Tsabit r.hum, bagaimana keadaan mereka, padahal ucapan mereka lebih ringkas dari ucapan Ibnu Abbas ra., dan mereka jelas lebih 'alim dibanding Ibnu Abbas ra.
Begitu pula dengan para tabi'in, ucapan mereka lebih banyak daripada ucapan shahabat, sedangkan para shahabat lebih 'alim dibandingkan mereka. Juga para tabi'ut tabi'in, ucaran mereka lebih banyak daripada ucapan para tabi'in, namun para tabi'in lebih berilmu daripada mereka.
Jadi jelaslah, bahwa ilmu tidak diukur dengan banyaknya periwayatan, apalagi pendapat, akan tetapi ilmu itu adalah cahaya yang diletakkan Allah ke dalam hati seorang hamba, sehingga ia dapat mengenal yang haq dan membedakannya dari yang bathil, serta mampu menerangkan yang haq itu dengan ungkapan-ungkapan yang ringkas dan tepat menurut tujuannya.
Waspadalah terhadap orang yang berakal jika kamu menyulitkannya, juga terhadap orang yang dungu jika kamu bergurau dengannya.
Berhati-hatilah kamu terhadap orang yang jahat jika kamu bergaul dengannya, dan bukanlah termasuk akhlak yang baik menjawab orang yang tidak menanyaimu, atau kamu bertanya pada orang yang tidak dapat menjawab, atau kamu berbicara dengan orang yang tidak mau diam untuk memperhatikan ucapanmu.
Sesungguhnya orang-orang salafus sholih yang terdahulu berhenti di atas dasar ilmu, dengan bashirah yang tajam menembus mereka, menahan dirinya, dan mereka lebih mampu dalam membahas sesuatu jika mereka ingin membahasnya.
Dan sungguh orang yang datang belakangan lebih banyak terfitnah dalam perkara ini. Mereka menyangka bahwa orang yang banyak ucapannya, debatnya ataupun bantahannya dalam masalah agama adalah orang yang paling berilmu dibanding orang yang tidak seperti itu, padahal itu sesungguhnya merupakan kebodohan yang nyata. Cobalah perhatikan para pembesar shahabat dan ulama mereka, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ali bin Abu Thalib, Mu'adz bin Jabal, Abdulah bin Mas'ud, dan Zaid bin Tsabit r.hum, bagaimana keadaan mereka, padahal ucapan mereka lebih ringkas dari ucapan Ibnu Abbas ra., dan mereka jelas lebih 'alim dibanding Ibnu Abbas ra.
Begitu pula dengan para tabi'in, ucapan mereka lebih banyak daripada ucapan shahabat, sedangkan para shahabat lebih 'alim dibandingkan mereka. Juga para tabi'ut tabi'in, ucaran mereka lebih banyak daripada ucapan para tabi'in, namun para tabi'in lebih berilmu daripada mereka.
Jadi jelaslah, bahwa ilmu tidak diukur dengan banyaknya periwayatan, apalagi pendapat, akan tetapi ilmu itu adalah cahaya yang diletakkan Allah ke dalam hati seorang hamba, sehingga ia dapat mengenal yang haq dan membedakannya dari yang bathil, serta mampu menerangkan yang haq itu dengan ungkapan-ungkapan yang ringkas dan tepat menurut tujuannya.
Langganan:
Postingan (Atom)