Biarlah kebaikan itu tetap menjadi deposito yang meski tak terbayarkan
didunia,tapi kelak ia akan terakumulasi di hari peradilan yang tak kan
pernah tersembunyi setitikpun kebaikan,yang tak akan mendapatkan
balasannya.Juga keburukan sebutir debupun,pasti akan menuai hasilnya.
Jika kebaikan itu menular,maka menularnya pun juga akan baik.Tapi sayangnya kebaikan itu tidak akan menular,tapi harus ditularkan tentunya dengan kerja keras,yang justru menular dengan sendirinya itu adalah keburukan,meski tidak ada niat menularkan,keburukan itu tetap akan ada dan terjadi dengan cara apapun.
Keburukan itu seperti takkan ada habisnya,dalam keadaan apapun,di daerah manapun,keburukan tetap akan ada.Sedang kebaikan,begitu sulit untuk diupayakan,kebaikan demikian beresiko,kebaikan demikian tak ada kawannya.Tapi kebaikan tetaplah harus ada dalam perjalanan dunia ini.Kalau tidak,sudah pasti hancurlah dunia dan seisinya.
Kebaikan yang diupayakan tidaklah memberikan tanda titik,tapi keburukanlah yang akan menyisakan tanda titik hitam dalam hati manusia yang melakukannya.
Falsafah “Becik Ketitik Olo Ketoro” (Yang Baik akan Di kenang,dan yang buruk akan kelihatan,dan dijauhi) adalah falsafah yang luhur nilainya,tapi kini ia menjadi barang yang sangat langka.
Kebaikan yang sekarang ini banyak ditampilkan,adalah kebaikan yang pamrih dengan balasan dan imbalan.Kebaikan yang dilakukan adalah kebaikan yang dibuat-buat,supaya mendapat penilaian dari mata yang melihat.
Kebaikan mestinya lahir dari niat hati yang tulus,niat yang ikhlas memberi,niat yang tanpa pamrih apapun,dalam bentuk apapun meskipun hanya ucapan terima kasih tak jua jadi masalah.Karena kebaikan itu lahir dari hati yang ikhlas.
Lambat laun kebaikan-kebaikan itu akan menjadi tanda,bahwa sejatinya kita pernah membuatnya.
Lambat laun kebaikan itu yang akan menjadi saksi,atas integritas,atas tanggung jawab sebagai manusia yang seutuhnya di dunia.
Dan kebaikan pulalah yang akan menyelamatkan kita dari Kemurkaan Tuhan,dengan segenap Keagungan-Nya.
Jika kebaikan itu menular,maka menularnya pun juga akan baik.Tapi sayangnya kebaikan itu tidak akan menular,tapi harus ditularkan tentunya dengan kerja keras,yang justru menular dengan sendirinya itu adalah keburukan,meski tidak ada niat menularkan,keburukan itu tetap akan ada dan terjadi dengan cara apapun.
Keburukan itu seperti takkan ada habisnya,dalam keadaan apapun,di daerah manapun,keburukan tetap akan ada.Sedang kebaikan,begitu sulit untuk diupayakan,kebaikan demikian beresiko,kebaikan demikian tak ada kawannya.Tapi kebaikan tetaplah harus ada dalam perjalanan dunia ini.Kalau tidak,sudah pasti hancurlah dunia dan seisinya.
Kebaikan yang diupayakan tidaklah memberikan tanda titik,tapi keburukanlah yang akan menyisakan tanda titik hitam dalam hati manusia yang melakukannya.
Falsafah “Becik Ketitik Olo Ketoro” (Yang Baik akan Di kenang,dan yang buruk akan kelihatan,dan dijauhi) adalah falsafah yang luhur nilainya,tapi kini ia menjadi barang yang sangat langka.
Kebaikan yang sekarang ini banyak ditampilkan,adalah kebaikan yang pamrih dengan balasan dan imbalan.Kebaikan yang dilakukan adalah kebaikan yang dibuat-buat,supaya mendapat penilaian dari mata yang melihat.
Kebaikan mestinya lahir dari niat hati yang tulus,niat yang ikhlas memberi,niat yang tanpa pamrih apapun,dalam bentuk apapun meskipun hanya ucapan terima kasih tak jua jadi masalah.Karena kebaikan itu lahir dari hati yang ikhlas.
Lambat laun kebaikan-kebaikan itu akan menjadi tanda,bahwa sejatinya kita pernah membuatnya.
Lambat laun kebaikan itu yang akan menjadi saksi,atas integritas,atas tanggung jawab sebagai manusia yang seutuhnya di dunia.
Dan kebaikan pulalah yang akan menyelamatkan kita dari Kemurkaan Tuhan,dengan segenap Keagungan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar