Allah memerintahkan orang yang beriman untuk berzikir (mengingat dan menyebut nama Allah) sebanyak-banyaknya:
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” [QS Al Ahzab 33:41]
“Apabila
kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan
menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan)
nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu…” [Al
Baqarah 200]
“…Dan berdzikirlah menyebut nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari.” [Ali 'Imran 41]
“…Dan berdzikirlah menyebut nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari.” [Ali 'Imran 41]
Tapi memang berdzikir tidak harus selalu di Majelis Dzikir dan tidak berlebihan
berada di masjid atau majelis dzikir (tapi kalau di Indonesia
sepertinya justru masih kurang deh). Berdzikir bisa dilakukan saat
beramal jariyah menolong sesama dan berjihad perang di jalan Allah serta
dakwah:
“Hai orang-orang yang beriman. apabila
kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan
berdzikirlah menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung.” [Al Anfaal 45]
Tidak berzikir akan mengakibatkan seseorang jadi orang yang rugi.
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” [QS Al Munaafiquun 63:9]
Allah mengingat orang yang mengingatNya.
“Karena
itu, ingatlah Aku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” [Al Baqarah:152]
Orang yang beriman selalu ingat kepada Allah dalam berbagai keadaan :
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
[QS Ali 'Imran 3:190-191]
Dengan berzikir hati menjadi tenteram.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS 13:28]
Menyebut Allah dapat membawa ketenangan dan menyembuhkan jiwa :
«
Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan dan menyebut-nyebut
tentang manusia adalah penyakit (artinya penyakitakhlak). (HR.
Al-Baihaqi)
Nabi berkata: Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada zikrullah. (HR. Ahmad)
« Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, kalau kamu selamanya bersikap seperti saat kamu ada bersamaku dan mendengarkan zikir, pasti para malaikat akan bersalaman dengan kamu di tempat tidurmu dan di jalan-jalan yang kamu lalui. Tetapi, wahai Hanzhalah (nama seorang sahabat) kadangkala
begini dan kadangkala begitu. (Beliau mengucapkan perkataan itu kepada
Hanzhalah hingga diulang-ulang tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
« Perumpamaan orang yang berzikir kepada Robbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati » (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi
berkata: ” Nyanyian dan permainan hiburan yang melalaikan menumbuhkan
kemunafikan dalam hati, bagaikan air menumbuhkan rerumputan. Demi yang
jiwaku dalam genggamanNya, sesungguhnya Al Qur’an dan zikir menumbuhkan
keimanan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan” (HR. Ad-Dailami)
Nabi
berkata: ”Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang paling tinggi
dalam derajatmu, paling bersih di sisi Robbmu serta lebih baik dari
menerima emas dan perak dan lebih baik bagimu daripada berperang dengan
musuhmu yang kamu potong lehernya atau mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu menjawab, “Ya.” Nabi Saw berkata,”Zikrullah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Seorang
sahabat berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam
sudah banyak bagiku. Beritahu aku sesuatu yang dapat aku menjadikannya
pegangan.” Nabi Saw berkata, “Biasakanlah lidahmu selalu bergerak
menyebut-nyebut Allah (zikrullah).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Nabi berkata: Sebaik-baik zikir dengan suara rendah dan sebaik-baik rezeki yang secukupnya. (HR. Abu Ya’la)
Di antara ucapan tasbih
Rasulullah Saw ialah : “Maha suci yang memiliki kerajaan dan kekuasaan
seluruh alam semesta, Maha suci yang memiliki kemuliaan dan
kemahakuasaan, Maha suci yang hidup kekal dan tidak mati.” (HR. Ad-Dailami)
“Dua kalimat ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan dan disukai oleh Allah
yaitu kalimat: “Subhanallah wabihamdihi, subhanallahil ‘Adzhim” (Maha
suci Allah dan segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung).
(HR. Bukhari)
Nabi
berkata: ”Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya Allah akan
membangun untuknya rumah di surga, dan dia dalam naungan cahaya Allah
yang Maha Agung. Apabila pegangan teguhnya “Laailaha illallah”. Jika
memperoleh kebaikan dia mengucapkan “Alhamdulillah”, jika berbuat salah
(dosa) dia mengucapkan “Astaghfirullah” dan jika ditimpa musibah dia
berkata “Inna lillahi wainna ilaihi roji’uun.” (HR. Ad-Dailami)
Nabi berkata: Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari
perbendaharaan surga? Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala
Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah).” (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)
Di antara zikir yang utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak ada Tuhan selain Allah)
“Aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: ‘Zikir yang paling utama adalah Laa ilaaha illallahu” [HR Turmudzi]
‘Rasulullah
bersabda : ‘Sesungguhnya aku berkata bahwa kalimat : ‘Subhanallah, wal
hamdulillah, wa Laa Ilaaha Illallah, wallahu akbar’ (Maha Suci Allah,
dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada
Tuhan kecuali Allah, dan Allah Maha Besar) itu lebih kusukai daripada
apa yang dibawa oleh matahari terbit.’ (HR Bukhari dan Muslim)
by. Mr. Bento
Tidak ada komentar:
Posting Komentar