Manusia
memang tidak pernah untuk tidak melakukan kesalahan, kekeliruan, dan
kekhilafan. Manusia memang makhluk yang tidak lepas dari dosa dan
maksiat. Sekecil apa pun maksiat dan kesalahan itu, tetap saja pernah
dilakukan oleh manusia biasa, bahkan nabi sekali pun! Sebut saja
kesalahan Nabi Yunus yang meninggalkan kaumnya, atau kesalahan Nabi Musa
yang ingin melihat langsung Allah, dan Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam pun tidak luput dari kesalahan ketika beliau menolak
Ibnu Ummi Maktum yang buta.
Dan sekarang, kita yang memag sudah terlalu sering melakukan kesalahan
sudah seharusnya berintrospeksi diri. Sampai kapan kita akan melakukan
kemaksiatan tersebut? Kapan kita mau berhenti dari maksiat tersebut?
Kapan kita mau kembali ke jalan yang benar, jalan yang lurus? Apakah
kita akan menghabiskan umur kita dengan kemaksiatan? Apakah umur yang
telah Allah berikan kepada kita akan kita sia-siakan begitu saja?
Tidak! Lagkah pertaubatan kita tidak boleh berhenti! Langkah kita
menuju kebenaran tidak boleh terputus! Selama kita memiliki umur, kita
harus tetap mempergunakannya untuk memperbaiki kesalahan kita di masa
lalu! Jika anda telah melakukan dosa yang banyak, maka sesungguhnya
ampunan Allah lebih besar! Jika anda telah melaksanakan kemaksiatan
setinggi gunung, maka sesunggunhnya ampunan Allah lebih tinggi daripada
langit! Jika anda telah melakukan kemaksiatan seluas lautan, maka
ampunan Allah seluas langit dan bumi!
Tidak peduli sudah berapa kali anda melakukan maksiat, tetapi yang
lebih penting adalah sudah sampai mana anda melangkah menuju jalan yang
benar. Jika anda melakukan maksiat, maka jangan ragu untuk bertaubat!
Jika kembali bermaksiat, maka kembalilah bertaubat! Jangan sampai anda
bosan dengan taubat anda!
Lurus
Jika para Nabi melakukan kesalahan, maka Allah akan langsung
meluruskannya, akan langsung menegurnya. Dan sekarang, lingkungan yang
paling buruk adalah lingkungan yang tidak meluruskan anda ketika anda
bengkok!
Berdoalah!
“Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS az-Zumar: 53)
Jika anda bermaksiat, maka janganlah berkecil hati! Tetaplah berdoa
kepada Allah! Masihkah kita ingat kepada Nabi Yunus? Ketika beliau di
perut ikan paus dan di tengah keheningan dan kegelapan, beliau berdoa,
“Tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim”
Jangan pernah menyerah dan berputus asa dari ampunan dan rahmat Allah!
Karena sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah adalah orang
kafir!
“…Dan
jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus
asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir” (QS Yusuf: 87)
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar